TUTUYAN, Elnusa news- Setelah dinaikkannya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi oleh pemerintah pusat, harga BBM jenis Premium, yang dijual oleh pengecer, menembus harga 10.000 Rupiah per botolnya.
Sebagai konsumen, warga berharap agar petugas dapat menertibkan "Pertamini" (sebutan warga pada kios bbm eceran, red), yamg beroperasi didekat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Pasalnya, keberadaan pertamini ini, sangat meresahkan warga.
"Bayangkan saja, seringkali bbm di spbu habis, namun di pertamini sekitar spbu, justru stok mereka banyak, inikan aneh, jangan-jangan petugas spbu juga bermain," ujar Ridwan Mokali, warga desa Buyat.
Menurutnya, keberadaan pertamini ini, memang sangat membantu bagi para pengguna kendaraan bermotor, jika saja mereka berjualan didaerah yang jauh dari SPBU. "Memang sangat membantu kami para pengguna kendaraan apalagi didaerah yang jauh dari spbu," katanya, sembari mendesak agar aparat hukum dan Pemerintah Kabupaten Boltim dapat turun tangan. (ones)
Sebagai konsumen, warga berharap agar petugas dapat menertibkan "Pertamini" (sebutan warga pada kios bbm eceran, red), yamg beroperasi didekat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Pasalnya, keberadaan pertamini ini, sangat meresahkan warga.
"Bayangkan saja, seringkali bbm di spbu habis, namun di pertamini sekitar spbu, justru stok mereka banyak, inikan aneh, jangan-jangan petugas spbu juga bermain," ujar Ridwan Mokali, warga desa Buyat.
Menurutnya, keberadaan pertamini ini, memang sangat membantu bagi para pengguna kendaraan bermotor, jika saja mereka berjualan didaerah yang jauh dari SPBU. "Memang sangat membantu kami para pengguna kendaraan apalagi didaerah yang jauh dari spbu," katanya, sembari mendesak agar aparat hukum dan Pemerintah Kabupaten Boltim dapat turun tangan. (ones)
0 komentar:
Post a Comment