Pasalnya, Sekretaris DPD PDIP Sulut Franky Wongkar mengatakan, internal partai masih akan melakukan survey terlebih dahulu sebelum menentukan calon yang akan diusung. "Yah, kami akan melakukan tahap survey kepada semua kader partai kemudian penjarinhan. Baik yang sudah mendaftar maupun tidak mendaftar kali lalu," ujar Wongkar via SMS kepada belum lama ini.
Pernyataan ini otomatis menghembuskan angin segar bagi Ketua DPC PDIP Tomohon Carol Senduk yang juga akan maju bertarung di Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Tomohon. Sebab, peluang Senduk untuk diusung PDIP yang tertutup kini kembali terbuka setelah sebelumnya dirinya tidak mendapat undangan pendaftaran bakal calon Wali Kota dari partai berlambang banteng tersebut.
Persaingan Jonru dan Senduk memang sangat ketat. Jonru yang juga Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sulut banyak mendapat dukungan dari Kader PDIP Tomohon. Namun, berdasarkan hasil survey dari Indoresearch Public Care (IPC), Carol Senduk mendapat jumlah dukungan sebesar 17,3 persen, sedangkan Jonru hanya 10,5 persen.
Berarti selisih perolehan dukungan keduanya sebesar 6,8 persen. Jumlah dukungan dari Senduk tersebut juga hanya beda tipis dengan pemuncak perolehan dukungan terbanyak yakni Jimmy F Eman sebanyak 17,8 persen.
Dikatakan Judie Turambi, salah satu pengamat politik di Kota Tomohon, itu syarat bahwa ketatnya persaingan di internal PDIP untuk memunculkan calon wali kotanya. "Inilah momentum bagi keduanya untuk memimpin Tomohon lima tahun kedepan jika terpilih sehingga persaingannya menjadi ketat," katanya.
Menurut Turambi, survey juga penting sebagai petunjuk tapi hasil akhir nanti yang akan melihat siapa yang terbaik. "Walaupun itu bukan jaminan. Intinya, siapapun yang keluar diutus atas nama partai, itu wajib hukumnya untuk didukung semua elemen dan simpatisan PDIP," pungkasnya.(tim elnusanews.com)
0 komentar:
Post a Comment