MANADO,Elnusanews - Penyaluran dana bencana bagi para korban banjir bandang 2014 silam, disinyalir tidak sesuai dengan janji pemerintah, dimana kategori penerima dana bencana rumah rusak berat 40 juta dan rumah rusak sedang 20 juta.
Pasalnya menurut penuturan salah satu warga yang rumahnya mengalami rusak berat akibat banjir bandang di Kelurahan Tanjung Batu, Kecamatan Wanea, Kota Manado, dana bencana dipotong hingga 3 juta rupiah.
"Penyaluran dana bencana ini ternyata tidak sesuai dikarenakan ada pemotongan dari pihak Faskel atau fasilitator," ungkap salah keluarga yang rumahnya mengalami rusak berat akibat banjir.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, Ketua PPK di BPBD Kota Manado Fentje Salindeho, mengatakan bahwa penyaluran dana bantuan bagi korban bencana yang rumahnya mengalami kerusakan tidak ada pemotongan.
"Penyaluran dana bagi korban bencana tidak ada pemotongan. Sedangkan materai saja gratis, masyarakat tinggal tanda tangan," kilahnya.
Lebih lanjut, Fentje juga mengatakan untuk kategori penerima dana bencana bagi rumah rusak berat 40 juta dan rumah rusak sedang 20 juta tidak ada pemotongan.
"Kalau kedapatan ada oknum yang melakukan hal tersebut akan ada sanksi," ungkapnya.
Disisi lain, Lurah Tanjung Batu, Julia Sanger, saat dikonfirmasi via telphone genggam pribadinya membenarkan bahwa ada dua keluarga yang datang melapor terkait adanya pemotongan dana bantuan tersebut.
Terpisah, Wakil Walikota Manado Mor D.Bastian berjani jika terbukti ada pemotongan penyaluran dana bencana bagi masyarakat maka ini merupakan pelanggaran yang berat.
"Ini merupakan pelanggaran berat. Jika terbukti, akan ada sanksinya," pungkasnya. (MORIS)
0 komentar:
Post a Comment