MINUT, Elnusanews -- Penggunaan Dana Desa (Dandes) di desa Ehe, Kecamatan Liktim, Kabupaten Minut diduga diselewengkan. Pasalnya pekerjaan tahun 2018 terbengkalai dan tidak selesai.
Pantauan media ini di desa Ehe terdapat dua jenis pekerjaan yang mengunakan Dandes, yakni pembangunan drainase jaga satu dan dua dengan volume 79 meter, total anggaran Rp. 231.030.300 dan pembangunan rabat beton jaga tiga dengan volume 3 X 245 meter, total anggaran Rp
268.404.500 semuanya tidak selesai dan diduga tidak sesuai spek.
Lansus Ruitang masyarakat setempat dengan tegas mengkritisi kinerja pemerintah desa Ehe.
Menurutnya, pelaksanaan pekerjaan di desa Ehe ini agak keliru banyak penyimpangan dan tidak sesuai dengan harapan, sehingga membuat masyarakat bukan berarti sejahtera tetapi membuat masyarakat itu seakan-akan ada perbedaan antara satu dengan yang lain.
"Sebenarnya program Presiden untuk Dandes ini adalah pemberdayaan untuk masyarakat dalam arti semua masyarakat dapat dilibatkan dalam pekerjaan. Tetapi nyatanya sekarang ini hanya dipilih siapa yang akan bekerja, dan pelaksanaannya seperti pengerjaan proyek yaitu diborong. Nah ini yang salah atau tidak sesuai peraturan, sehingga pemerintah desa membuat masyarakat kecewa, bukan kecewa karna program ini tapi kecewa dalam pelaksanaa program di desa ini," ungkap Ruitang.
Lanjutnya, Ia bersama sejumlah masyarakat yang lain juga mempertanyakan kenapa pekerjaan dari Dandes 2018 tidak kunjung selesai.
"Besar dugaan kami ini sudah menjadi bisnis di desa, dengan cara pekerjaan 2018 tidak diselesaikan uangnya diduga habis dan nantinya pekerjaan 2018 itu akan diselesaikan dengan angaran Dandes 2019, dalam artian ditutupi. Jadi kami masyarakat juga menduga Dandes di desa kami bisa saja diselewengkan. Pasalnya tidak adanya transparansi atau keterbukaan dalam pengelolaan Dandes, " keluh Ruitang.
Terpisah saat dikonfirmasih terkait hal ini ke Hukumtua Ehe Rohayati Sentinuwo tidak berada di tempat. Sementara itu Sekdes Cristine Bidara yang didampingi Kaur Pemerintahan Welly Takumangsang menuturkan jika mereka tidak mau menjawab pertanyaan terkait masalah ini. "Kalo terkait masalah ini kami juga takut menjawab, alangkah baiknya langsung menghubungi hukumtua, siapa tau bisa bertemu langsung," ungkap keduanya.
Sementara itu Kepala Inspektorat Kabupaten Minut Umbase Mayuntu saat dikonfirmasih terkait dugaan penyelewengan dandes di Desa Ehe, sangat menyayangkan hal tersebut. "Kalo pekerjaan 2018 jika tidak selesai itu tidak bisa apalagi nanti diselesaikan menunggu anggaran 2019, jika punya data silahkan serahkan kesaya, " tutup Umbase dengan nada Kesal. (Tommy)
268.404.500 semuanya tidak selesai dan diduga tidak sesuai spek.
Lansus Ruitang masyarakat setempat dengan tegas mengkritisi kinerja pemerintah desa Ehe.
Menurutnya, pelaksanaan pekerjaan di desa Ehe ini agak keliru banyak penyimpangan dan tidak sesuai dengan harapan, sehingga membuat masyarakat bukan berarti sejahtera tetapi membuat masyarakat itu seakan-akan ada perbedaan antara satu dengan yang lain.
"Sebenarnya program Presiden untuk Dandes ini adalah pemberdayaan untuk masyarakat dalam arti semua masyarakat dapat dilibatkan dalam pekerjaan. Tetapi nyatanya sekarang ini hanya dipilih siapa yang akan bekerja, dan pelaksanaannya seperti pengerjaan proyek yaitu diborong. Nah ini yang salah atau tidak sesuai peraturan, sehingga pemerintah desa membuat masyarakat kecewa, bukan kecewa karna program ini tapi kecewa dalam pelaksanaa program di desa ini," ungkap Ruitang.
Lanjutnya, Ia bersama sejumlah masyarakat yang lain juga mempertanyakan kenapa pekerjaan dari Dandes 2018 tidak kunjung selesai.
"Besar dugaan kami ini sudah menjadi bisnis di desa, dengan cara pekerjaan 2018 tidak diselesaikan uangnya diduga habis dan nantinya pekerjaan 2018 itu akan diselesaikan dengan angaran Dandes 2019, dalam artian ditutupi. Jadi kami masyarakat juga menduga Dandes di desa kami bisa saja diselewengkan. Pasalnya tidak adanya transparansi atau keterbukaan dalam pengelolaan Dandes, " keluh Ruitang.
Sementara itu Kepala Inspektorat Kabupaten Minut Umbase Mayuntu saat dikonfirmasih terkait dugaan penyelewengan dandes di Desa Ehe, sangat menyayangkan hal tersebut. "Kalo pekerjaan 2018 jika tidak selesai itu tidak bisa apalagi nanti diselesaikan menunggu anggaran 2019, jika punya data silahkan serahkan kesaya, " tutup Umbase dengan nada Kesal. (Tommy)
0 komentar:
Post a Comment