MANADO,Elnusanews -- Polemik ditubuh Partai Amanat Nasional (PAN) khusus di kepengurusan DPW PAN Sulut pasca kongres PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, yang berbuntut terancam di PAW nya Sekretaris DPW Sulut Hi. Ayub Ali Albugis mendapat tanggapan dari Ayub Ali sendiri.
Kepada wartawan saat melakukan konfrensi pers, Rabu (19/02/20) pagi, Ayub Ali mengatakan semua kandidat yang bertarung dalam kongres tersebut baik menang maupun yang kalah adalah kader terbaik PAN.
“Seperti kebiasaan pemilihan di kongres nasional semua kandidat yang bertarung adalah kader partai, kalah dan menang mereka adalah kader-kader terbaik PAN. Alhamdulilah pada pelaksanaan kongres ke 5 partai PAN ini di Kendari bung Zulkifli Hasan terpilih untuk kedua kalinya, “ ujar Ayub.
Legislator yang duduk di komisi III ini juga mengungkapkan bahwa ancaman PAW atas posisinya di DPRD Sulut karena tidak mematuhi hasil Rakerwil, dirinya justru mempertanyakan landasan apa yang dipakai untuk melakukan PAW.
“Kongres ini bukan yang menang menghabisi yang kalah atau yang menang mencari kesalahan orang yang tidak mendukung pemenang, bukan begitu . Sebab kalau itu ada dalam konsep AD/ART maka saya rasa partai ini makin kerdil. Saya perlu sampaikan tidak ada satu pasal pun iya to, di AD/ART menyangkut masalah kongres pasca kemenangan, yang menang harus menghabisi yang kalah, atau menyingkirkan yang kalah bahkan memecat,” katanya.
Dirinya pula menjelaskan secara gamblang bahasa pembangkangan atau bahasa penghianat dimana tidak ada dalam konteks agenda kongres karena yang dipilih adalah sama-sama kader PAN. Jika dikatakan pembangkangan konteksnya bilamana ada satu SK DPP tentang Pilkada, dimana PAN Mendukung A lalu ada kader atau pengurus mendukung B, ini yang dimaksud pembangkang dan melawan kepada DPP PAN karena tidak sesuai perintah.
"Misalnya SK Pilkada di kabupaten/kota maka bilamana ada salah satu kader memilih warna yang lain itu namanya pembangkangan, ini harus dibedakan supaya tidak rancu bahasa atau konteks pembangkangan,’ tegasnya.
Ayub pula menampik adanya anggapan bahwa dirinya yang bertanggung jawab atas pengalihan dukungan 6 DPD PAN Sulut dari kubu Zulhas ke Mulfachri.
Meski demikian dirinya tetap menghargai dan menghormati ketua DPW PAN Sulut yang dianggap sebagai sahabat dan memiliki hati yang baik
“Saya tahu ketua DPD saya (Sehan Landjar) hatinya baik tapi mungkin ada bisikan-bisikan sehingga ini kan suasana Pilkada sehingga kata-kata PAW ini dihembuskan iya to, maka tidak sehat. Bang Zul (Zulkifli Hasan) telah memberikan stemen kepada seluruh kader-kader bahwa pelaksanaan kongres sudah selesai, sudah tidak ada kubu-kubuan saatnya kembali merajut konsolidasi bahu membahu dan bersatu kembali. Kalau kita bersatu beliau bilang PAN akan besar,” tutup legislator yang maju dalam Pilwako 2020 ini. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment