Recky Manopo mendesak agar bagian aset Pemkot segera menertibkan mobnas tersebut.
“ Kendi merupakan fasilitas negara. Tidak bisa digunakan secara sembarangan. Seharusnya Walikota ataupun Pak Sekda memberikan sanksi tegas. Kendis itu kan belinya dari uang rakyat, jadi tidak benar kalau disalahgunakan dengan cara mengganti plat hitam ," kritik Manopo Jumat (12/2/2016).
Manopo menilai, banyaknya penyalahgunaan kendaraan dinas tidak lepas dari kontrol pemerintah daerah yang lemah. Bahkan terkesan tidak ada sanksi tegas bagi oknum pejabat yang melanggar tata tertib penggunaan kendaraan dinas tersebut.
“ Kelihatannya sepele. Namun sangat besar dampaknya bagi masyarakat. Mulai dari bahan bakar yang digunakan saja itu sudah menggunakan uang rakyat. Tentu tidak etis jika digunakan dengan cara ganti plat yang terkesan milik pribadi itu. Apalagi kalau digunakan di luar kepentingan dinas, atau bahkan untuk sekedar hura-hura ," bebernya.
Bahkan menurut Manopo, untuk di Kota Bitung, sudah beberapa kali terkuak kendaraan dinas digunakan untuk kegiatan hura-hura. Bahkan ada yang digunakan untuk nongkrong di tempat-tempat hiburan malam. Selain ada juga yang sampai mengalami kecelakaan lalu lintas dengan posisi tidak dikendarai pejabat yang berhak.
“ Kita curiganya masih banyak kasus lainnya yang sama. Untuk itu Pemkot harus lebih ketat mengawasi penggunaan mobil dinas ," tambahnya.
Terpisah bagian Aset Pemkot Bitung belum berhasil dimintai tangapan terkiat hal tersebut. (Rego)
0 komentar:
Post a Comment