Minahasa,Elnusanews - Ir Roy Roring MSi dan Robby Dondokambey SSi, calon bupati dan wakil bupati Minahasa nomor urut dua ini secara tegas menyebutkan jika memenangkan Pilkada di Tanah Toar Lumimuut, mereka tak mementingkan kekuasaan. RR-RD begitu kedua figur ini dipaketkan menyebutkan kekuasaan bukan tujuan utamanya.
Demikian yang disampaikan RR-RD saat melakukan kampanye dialogis di rumah ketua ranting PDI Perjuangan Kolongan Atas, Santi Imbar, Rabu (28/03/2018) sore.
"Kita melihat lima tahun kedepan bukan mencari kekuasaan, tapi kita hanya menginginkan kesejahteraan masyarakat Minahasa," ujar Robby Dondokambey.
RR-RD jika berkenan Tuhan memimpin Minahasa, maka mereka benar-benar fokus membangun Minahasa semakin hebat lagi. Pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan, Demokrat, Gerindra dan Hanura serta didukung PKB itu pun telah menyiapkan 22 program dan kegiatan untuk lima tahun kedepan. Di mana, seluruh kegiatan itu akan berjalan dengan baik karena akan dikelolah oleh figur yang berpengalaman. Dan, itu hanya ada pada RR-RD.
"Saya bersyukur 14 kali dapat jabatan eselon II, nda gampang dapat begitu. Sedangkan satu kali jadi eselon II susahnya minta ampun. Memang perlu pengalaman untuk membangun Minahasa," tegas Roy Roring.
RR pun menepis isu terkait umur. Siapa bilang sudah tua tidak bisa memimpin daerah? "Pak SHS saja waktu menjadi gubernur sudah berumur 61 tahun. Torang ini baru 58 tahun dan pak Robby 60 tahun. Makanya, mari torang percayakan tua di pengalaman," tutur mantan Penjabat Walikota Manado.
Kendati sudah berumur, RR-RD tidak mau kalah dengan anak muda. "Sedangkan lari torang boleh, asal lari membangun," sambung RR.
Jebolan Lemhanas RI ini juga menjawab sindiran terkait dengan program dan kegiatan yang disebutkan lawan tidak masuk akal.
"Semua yang diprogramkan bukan retorika, itu semua sudah dihitung-hitung. Apa yang sudah kita sampaikan memadai," ungkap RR yang merupakan mantan kepala Bappeda Sulut ini. Ia mengakui terkait anggaran memang tidak cukup. Makanya, perlu bantuan dari pemerintah provinsi.
RD juga senada dengan RR. "Program itu perlu dana. Kalau kita lihat Rp1,24 triliun APBD Minahasa kalau dikaitkan dengan program kita, itu tak akan cukup. Belanja pegawai saja 60-70 persen dari APBD, untuk sisanya tidak akan mampu," jelasnya.
Makanya, perlu ada bantuan dari pemerintah provinsi maupun pusat. "Berkebetulan sisi anggaran kita bersinergi dari pusat, provinsi hingga kabupaten. Kalau kurang torang boleh minta ke atas. Kalau lain minta akan dikasih rata-rata air," tutur RD yang sangat berpengalaman di bidang pertanahan ini.
(ROKER)
0 komentar:
Post a Comment