Berbeda pada perayaan Tahun-tahun sebelumnya, kali ini lewat pembentukan Panitia Paskah Tahun 2018 terpanggil untuk melestarikan/mengaktifkan kembali warisan Budaya Tradisional yang hampir terlupakan.
Ketua Panitia Paskah Jemaat GMIM Imanuel Tumaluntung Raya Ronald Mandey, Sabtu (31/3/2018) mengatakan, kegiatan Lomba antar Jemaat yang ada di Kolom 1 sampai dengan 20 sebagai wujud kebersamaan dalam mengangkat kembali warisan budaya Tradisional sejak 52 Tahun lalu (1962) yang pernah dilakukan oleh para leluhur (Tua-tua Kampung).
Sebagai Masyarakat, Jemaat serta generasi muda Gereja, kita bertanggung Jawab penuh dalam menjaga serta melestarikan budaya Tradisional yang saat ini telah menjadi bagian dalam kehidupan kita.
Olehnya berterima kasih kepada Pemerintah Desa bersama Masyarakat yang telah mendukung pelaksanaan lomba Paskah. Dengan harapan besar kegiatan ini akan menjadi Icon Wisata Tradisional dalam mengangkat budaya Desa Tumaluntung Raya, ucapnya.
Senada disampaikan Kumtua Tumaluntung Induk Max Lambonan serta Tumaluntung I Arthur Mokalu, bahwa selaku Pemerintah Desa turut mengapresiasi jalinan kebersamaan sesama Jemaat GMIM Imanuel Tumaluntung yang boleh tercipta hingga perayaan lomba Paskah terlaksana dengan baik.
"Kegiatan mulia seperti ini senantiasa akan menyatukan jalinan kerukunan antar sesama golongan Gereja dan Jemaat serta memberikan pesan khusus buat generasi muda untuk terus melestarikan budaya tradisional yang pernah ada" Ucap Mokalu yang diaminkan Lambonan.
Selain lomba Menu Masakan, Pondok serta Ornamen Paskah pula diisi kegiatan seperti: Budaya Rohani, Bermazmurlah bagi Tuhan, Budaya Rohani Daerah, Nyanyian Rohani GMIM, Kebaktian Penyegaran Iman (KPI) serta Komedi Rohani dengan total Hadiah Juara I ( Rp. 3000.000), Juara 2 (Rp 2000.000) serta Juara 3 (Rp. 1000.000).
(Rela)
0 komentar:
Post a Comment