Dalam Sambutannya Kapolres F. X Winardi Prabowo, SIK mengatakan bahwa kejadian pengeboman 3 Gereja Kristen, 1 Rusunawa Rowoncolo serta 1 Mapolrestabes Surabaya hari ini, adalah tindakan kelompok radikalisme (Terorisme) yang tidak ada kaitannya dengan Agama.
Dirinya menekankan bahwa, kejadian tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan golongan manapun sebab tidak agama yang mengajarkan hal demikian.
"Semua Agama mengajarkan hal yang baik serta saling mengasihi satu sama lain" katanya.
Untuk itu saya menghimbau kepada semua Tokoh Agama, Adat, Ormas dan seluruh elemen masyarakat untuk tidak mudah terpancing dengan situasi kondisi saat ini serta menyerahkan sepenuhnya kepada aparat Kepolisian.
Sembari meminta kerjasama semua pihak untuk dapat melaporkan ke pihak berwajib jika mengetahui adanya aktifitas yang mencurigakan serta pula kepada Kumtua/lurah sekiranya dapat mengaktifkan kembali Siskamling 1X 24 Jam, ungkapnya.
Bupati Minahasa Selatan Cristiany Eugenia Paruntu, SE yang diwakili Kaban Kesbangpol Benny Lumingkewas dalam sambutannya sangat menyayangkan tragedi berdarah (Bom Bunuh Diri) yang terjadi di Jawa Timur.
Bom bunuh diri yang dilakukan oleh para Teroris senantiasa hanya ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Mereka menginginkan negara kita ini hancur.
Oleh sebab itu, kita semua harus bersatu melawan semua bentuk kejahatan, Sembari mengapresiasi
kerja Polres Minahasa Selatan dalam menjaga stabilitas keamanan, Pungkasnya
Dalam pertemuan yang berlangsung di Aula Mapolres Senin 14 Mei 2018, Tomas, Toga, LSM dan Ormas mengutuk keras tindakan kejahatan yang dilakukan Terorisme di Surabaya Jawa Timur serta meminta Kapolri untuk dapat mengambil tindakan tegas.
(Rela)
0 komentar:
Post a Comment