TOMOHON,Elnusanews - Direktur Utama PDAM Tomohon, Boy Ngenget menyatakan pengalaman pahit kami bahwa perhatian kepada PDAM kadang-kadang menjadi prioritas paling kebelakang dalam pembangunan infrastruktur masih lebih penting pekerjaan jalan, perkebunan, saluran air, jembatan dan lain-lain. Padahal infrastruktur PDAM dalam hal ini air masih dianggap sebelah mata. Dalam APBD pun hanya mendapatkan satu paket dengan nilai yang kecil. Padahal perintah undang-undang itu pemerintah wajib menyediakan air bersih bagi masyarakat secara merata.
Tapi dalam kenyataannya, kata Boy Ngenget kurang mendapat perhatian dari pemerintah daerah.
"Makanya tahun lalu, saya juga berteriak. Banyak orang berteriak karena masalah air. Tapi PDAM belum bisa menjalankan fungsi sebagai pelaksana atau pengguna anggaran dan masih perlu mendompleng pada dinas PUPR. Jadi, jika dinas terkait tak menganggarkan maka tidak bisa berbuat apa-apa," kata Boy Ngenget dalam Konferensi Pers yang merupakan Fasilitasi Komunikasi Pimpinan dengan para awak media, yang digelar Bagian Prokopim dan Dinas Kominfo Kota Tomohon, Senin (13/03-2023).
Lanjutnya jeritan atau masalah yang di alami oleh pihak kami tidak bisa dimaksimal atau tidak ada solusi. Tapi kami juga punya kiat-kiat tersendiri. Dan tidak tergantung pada dinas terkait.
"Ada juga hal yang kami lakukan yaitu terobosan-terobosan sehingga walaupun tidak dibantu oleh dinas terkait dalam hal ini pemkot. Tapi bisa dibantu oleh pemerintah provinsi," ucapnya.
Ia mengakui dalam tubuh internal PDAM juga ada banyak masalah yang harus dibenahi.
"Diantaranya masalah disiplin kerja, masalah integritas kerja, etos kerja sampai pada masalah moralitas yang harus dibenahi. Dan itu sangat berpengaruh pada pelayanan,” tandasnya.
(roker)
0 komentar:
Post a Comment